Friday 6 November 2015

penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI).

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini berpengaruh disegala dimensi kehidupan dan pendidikan termasuk pengajaran matematika. Matematika merupakan suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia.
Bidang studi matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD) mencakup tiga cabang, yaitu aritmatika, aljabar dan geometri. Menurut Dali S. Naga (1980:10):
aritmatika atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Secara singkat aritmatika atau berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan.

Pendidikan dan pengajaran merupakan proses untuk meningkatkan  kualitas dan mutu pelajaran. Mustahil suatu bangsa akan maju kalau tak diiringi dengan kemajuan dibidang pendidikan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang harus dikuasai oleh siswa, karena merupakan penunjang ilmu pengetahuan lainnya mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Matematika adalah suatu pelajaran yang kurang disukai oleh siswa. Bahkan sebagian siswa jika ada pelajaran matematika tidak mengikuti dengan baik, karena dianggap pelajaran sulit.
Menurut  pendapat Hudojo (1998:15) : “Di dalam proses belajar mengajar umumnya siswa kurang menyenangi bidang studi matematika, hal ini disebabkan oleh kecendrungan apa yang ditampilkan kepada siswa adalah sederetan rumus-rumus yang bersifat abstrak dan membosankan”. Jadi, dalam pengajaran matematika perlu diperhatikan metode yang digunakan, karena metode yang sesuai menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, guru harus memilih metode mengajar agar pengetahuan yang diperoleh siswa dapat bertahan lama.
Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau intuisi.
 Menurut Paling (dalam Mulyono Abdurrahman,2003:252) :
Ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi, tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berpikir logis.

Menurut Nurhadi, dkk. (2003:64) : ”diantara sekian banyak metode pembelajaran kooperatif maka salah satunya adalah GI (Group Investigation). Pembelajaran kooperatif tipe GI dilaksanakan dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa dengan karakteristik yang berbeda. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas”.
Suryosubronto (1997:19),  menyatakan bahwa :

belajar-mengajar meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung  dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran  bertujuan untuk melatih manusia agar menjadi lebih bisa dan menjadi lebih baik, sehingga guru harus dapat sedemikian rupa menciptakan situasi belajar yang  menyenangkan sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran. Agar guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan lebih baik, ia harus mempunyai kesiapan baik mental, personal dan sosial.
Gejolak kehidupan dan perkembangan masyarakat, bangsa dan Negara serta bahkan kehidupan dunia pada umumnya menjadikan matematika syarat akan materi sehingga diperlukan keterkaitan dengan komponen dalam proses pembelajaran. Dalam belajar mengajar terdapat komponen-komponen yang saling terkait yang meliputi  tujuan pengajaran, guru dan peserta didik, bahasa pelajaran, metode/strategi belajar mengajar, alat/media, sumber pelajaran dan evaluasi.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan  bahwa proses belajar-mengajar akan dapat terselenggara secara efektif manakala peran guru berjalan secara baik, sebagai pengajar maupun sebagai pendidik. Dalam hal ini berkaitan dengan pengolahan kelas, melalui guru yang benar-benar professional dalam mengelola kelas, melalui guru-guru yang professional dalam pengelolaan kelas diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal serta dapat mengkontribusi keluaran yang berkualitas.
Pada umumnya pengajaran matematika disekolah khususnya di SD Negeri 2 Lampahan sampai saat ini masih konvensional yaitu guru aktif menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan yang diberikan guru. Tentunya pendekatan seperti ini tidak sesuai dengan tuntunan zaman kerena dimungkinkan akan berpengaruh pada rendahnya tingkat kemampuan bernalar siswa. Padahal penalaran matematika dari tahun ke tahun semakin komplek dan lebih berkembang.
Oleh karena itu diperlukan suatu keahlian atau keterampilan pengolahan kelas yang harus dimiliki seseorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran matematika, karena setiap siswa memiliki kemampuan dan taraf bernalar yang berbeda-beda, sehingga dengan keterampilan dan keahlian itu seorang guru matematika dapat memilih metode yang tepat agar siswa mampu memahami materi pelajaran matematika yang disampaikan oleh guru
Hal inilah yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang prestasi belajar matematika siswa materi luas bangun datar kelas V SD Negeri 2 Lampahan melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI).

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika (luas bangun datar) melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI).

1.3  Tujuan Penelitian
Berdasakan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah;
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika (luas bangun datar) melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI).

1.4  Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya pada peningkatan prestasi belajar siswa dalam matematika. Mengingat seorang siswa perlu memiliki tiga aspek keterampilan dalam belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor), maka salah satu teknik penerapan pembelajaran matematika dengan metode kooperatif learning.
Secara khusus, penelitian ini memberikan kontribusi kepada strategi pembelajaran berupa pergeseran dari paradigma mengajar menuju ke paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.
2.      Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan manfaat bagi guru matematika dan siswa. Bagi guru matematika pendekatan kooperatif learning dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) matematika. Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang matematika.
1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis
Menurut Winarno Surakhmad, (2002 : 150) : Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima olah penyelidik. Setiap penyelidik mungkin meragu-ragukan satu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. Yang menjadi anggapan dasarnya yaitu:
1.      Semua siswa kelas V SD Negeri 2 Lampahan mendapat kesempatan yang sama dalam belajar materi luas bangun datar
2.      Seorang siswa dikatakan menguasai materi luas bangun datar apabila telah mencapi skor ≥ 60.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 149 ) : hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian, oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas.
Hipotesis dapat di artikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat di rumuskan hipotesis penelitian ini adalah : “ Melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika (luas bangun datar) sudah mencapai taraf berhasil”.

1.6  Defenisi Operasional
untuk menghindari terjadi kesalahpahaman dalam memahami istilah yang terjadi dalam judul skripsi ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut :
1.      Penerapan
Muhammad Ali (1989:536) penerapan adalah pemasangan, pengenaan, atau mempraktekkan sesuatu hal sesuai dengan aturan.
2.      Peningkatan Hasil Belajar
Anton N. Moeliono (1990:591) peningkatan artinya proses, cara, perbuatan meningkatkan usaha kegiatan dan sebagainya.
3.      Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation)
Ibrahim, dkk (2003:23) menyatakan dalam pembelajaran kooperatif tipe GI guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa heterogen dengan mempertimbangkan keakraban dan minat yang sama dalam topik tertentu. Siswa   memilih sendiri topik yang akan dipelajari dan kelompok merumuskan penyelidikan dan menyepakati pembagian kerja untuk menangani konsep-konsep penyelidikan yang telah dirumuskan dalam diskusi kelas ini diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa.
4.      Luas Bangun Datar.
Luas bangun datar adalah suatu daerah yang membatasi bidang datar tersebut.

1.7  Organisasi Laporan Hasil Penelitian
Laporan penelitian ini dirumuskan dalam lima bab terdiri dari :
Bab satu    :  Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, defenisi operasional.
Bab dua     :  Landasan teoritis yang pembahasan tentang : tujuan pendidikan  matematika, prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, model pembelajaran kooperatif, kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe GI, materi luas bangun datar.
Bab tiga     :    Metode penelitian yang berisikan : populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.
Bab empat   :  Hasil penelitian yang berisi : analisis data dan tujuan terhadap hipotesis dan pembahasan.
Bab lima   :    Penutup terdiri dari : kesimpulan dan saran.










No comments:

Post a Comment