BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini berpengaruh disegala
dimensi kehidupan dan pendidikan termasuk pengajaran matematika. Matematika
merupakan suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi
manusia.
Bidang
studi matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD) mencakup tiga cabang,
yaitu aritmatika, aljabar dan geometri. Menurut Dali S. Naga (1980:10):
aritmatika atau berhitung adalah cabang
matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan bilangan-bilangan nyata dengan
perhitungan terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian. Secara singkat aritmatika atau berhitung adalah pengetahuan tentang
bilangan.
Pendidikan dan
pengajaran merupakan proses untuk meningkatkan
kualitas dan mutu pelajaran. Mustahil suatu bangsa akan maju kalau tak
diiringi dengan kemajuan dibidang pendidikan.
Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang harus dikuasai oleh siswa,
karena merupakan penunjang ilmu pengetahuan lainnya mulai dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi. Matematika adalah suatu pelajaran yang kurang disukai
oleh siswa. Bahkan sebagian siswa jika ada pelajaran matematika tidak mengikuti
dengan baik, karena dianggap pelajaran sulit.
Menurut pendapat Hudojo (1998:15) : “Di dalam proses
belajar mengajar umumnya siswa kurang menyenangi bidang studi matematika, hal
ini disebabkan oleh kecendrungan apa yang ditampilkan kepada siswa adalah
sederetan rumus-rumus yang bersifat abstrak dan membosankan”. Jadi, dalam
pengajaran matematika perlu diperhatikan metode yang digunakan, karena metode
yang sesuai menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, guru harus memilih metode mengajar agar pengetahuan yang
diperoleh siswa dapat bertahan lama.
Ciri utama
matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran konsep atau pernyataan
diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara
konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian,
pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui
pengalaman peristiwa nyata atau intuisi.
Menurut Paling (dalam Mulyono
Abdurrahman,2003:252) :
Ide manusia tentang matematika
berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada
yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah,
kurang, kali, dan bagi, tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar,
geometri, dan trigonometri. Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika
mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berpikir logis.
Menurut Nurhadi,
dkk. (2003:64) : ”diantara sekian banyak metode pembelajaran kooperatif maka
salah satunya adalah GI (Group Investigation). Pembelajaran kooperatif tipe GI
dilaksanakan dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan
4-5 siswa dengan karakteristik yang berbeda. Selanjutnya siswa memilih topik
untuk diselidiki kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada
seluruh kelas”.
Suryosubronto (1997:19), menyatakan bahwa :
belajar-mengajar meliputi
kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan
kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu yaitu pengajaran.
Dari uraian di atas
dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran
bertujuan untuk melatih manusia agar menjadi lebih bisa dan menjadi
lebih baik, sehingga guru harus dapat sedemikian rupa menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan sehingga siswa
dapat memahami materi pelajaran. Agar guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran dengan lebih baik, ia harus mempunyai kesiapan baik mental,
personal dan sosial.
Gejolak kehidupan dan
perkembangan masyarakat, bangsa dan Negara serta bahkan kehidupan dunia pada
umumnya menjadikan matematika syarat akan materi sehingga diperlukan
keterkaitan dengan komponen dalam proses pembelajaran. Dalam belajar mengajar
terdapat komponen-komponen yang saling terkait yang meliputi tujuan pengajaran, guru dan peserta didik,
bahasa pelajaran, metode/strategi belajar mengajar, alat/media, sumber
pelajaran dan evaluasi.
Dari pernyataan di atas
dapat disimpulkan bahwa proses
belajar-mengajar akan dapat terselenggara secara efektif manakala peran guru
berjalan secara baik, sebagai pengajar maupun sebagai pendidik. Dalam hal ini
berkaitan dengan pengolahan kelas, melalui guru yang benar-benar professional
dalam mengelola kelas, melalui guru-guru yang professional dalam pengelolaan
kelas diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal serta dapat
mengkontribusi keluaran yang berkualitas.
Pada umumnya pengajaran
matematika disekolah khususnya di SD Negeri 2 Lampahan sampai saat ini masih
konvensional yaitu guru aktif menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa
hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan yang diberikan guru.
Tentunya pendekatan seperti ini tidak sesuai dengan tuntunan zaman kerena
dimungkinkan akan berpengaruh pada rendahnya tingkat kemampuan bernalar siswa.
Padahal penalaran matematika dari tahun ke tahun semakin komplek dan lebih
berkembang.
Oleh
karena itu diperlukan suatu keahlian atau keterampilan pengolahan kelas yang
harus dimiliki seseorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran matematika, karena
setiap siswa memiliki kemampuan dan taraf bernalar yang berbeda-beda, sehingga
dengan keterampilan dan keahlian itu seorang guru matematika dapat memilih
metode yang tepat agar siswa mampu memahami materi pelajaran matematika yang
disampaikan oleh guru
Hal
inilah yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang
prestasi belajar matematika siswa materi luas bangun datar kelas V SD Negeri 2
Lampahan melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe group
investigation (GI).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah : Bagaimana prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika (luas
bangun datar) melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group
investigation (GI).
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasakan
rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah;
Untuk
mengetahui prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika (luas bangun datar)
melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI).
1.4 Manfaat
Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara
teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya
pada peningkatan prestasi belajar siswa dalam matematika. Mengingat seorang
siswa perlu memiliki tiga aspek keterampilan dalam belajar (kognitif, afektif,
dan psikomotor), maka salah satu teknik penerapan pembelajaran matematika
dengan metode kooperatif learning.
Secara khusus, penelitian ini memberikan kontribusi
kepada strategi pembelajaran berupa pergeseran dari paradigma mengajar menuju
ke paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.
2.
Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan manfaat bagi guru
matematika dan siswa. Bagi guru matematika pendekatan kooperatif learning dapat
digunakan
sebagai
salah satu alternatif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) matematika. Bagi
siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
bidang matematika.
1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis
Menurut
Winarno Surakhmad, (2002 : 150) : Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah
titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima olah penyelidik. Setiap
penyelidik mungkin meragu-ragukan satu anggapan dasar yang oleh orang lain
diterima sebagai kebenaran. Yang menjadi
anggapan dasarnya yaitu:
1. Semua
siswa kelas V SD Negeri 2 Lampahan mendapat kesempatan yang sama dalam belajar
materi luas bangun datar
2. Seorang
siswa dikatakan menguasai materi luas bangun datar apabila telah mencapi skor ≥
60.
Menurut
Suharsimi Arikunto (2002 : 149 ) : hipotesis merupakan suatu pernyataan yang
penting kedudukannya dalam penelitian, oleh karena itulah maka dari peneliti
dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas.
Hipotesis dapat di artikan sebagai suatu jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data yang
terkumpul. Berdasarkan
uraian latar belakang masalah diatas, dapat di rumuskan hipotesis penelitian
ini adalah : “ Melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group
investigation prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika (luas bangun
datar) sudah mencapai taraf berhasil”.
1.6 Defenisi Operasional
untuk
menghindari terjadi kesalahpahaman dalam memahami istilah yang terjadi dalam
judul skripsi ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut :
1.
Penerapan
Muhammad
Ali (1989:536) penerapan adalah pemasangan, pengenaan, atau mempraktekkan
sesuatu hal sesuai dengan aturan.
2. Peningkatan
Hasil Belajar
Anton N. Moeliono (1990:591)
peningkatan artinya proses, cara, perbuatan meningkatkan usaha kegiatan dan sebagainya.
3. Pembelajaran
Kooperatif Tipe GI (Group Investigation)
Ibrahim, dkk (2003:23) menyatakan
dalam pembelajaran kooperatif tipe GI guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa heterogen dengan
mempertimbangkan keakraban dan minat yang sama dalam topik tertentu. Siswa memilih sendiri topik yang akan dipelajari
dan kelompok merumuskan penyelidikan dan menyepakati pembagian kerja untuk
menangani konsep-konsep penyelidikan yang telah dirumuskan dalam diskusi kelas
ini diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa.
4. Luas
Bangun Datar.
Luas bangun datar adalah suatu
daerah yang membatasi bidang datar tersebut.
1.7 Organisasi Laporan Hasil Penelitian
Laporan penelitian ini
dirumuskan dalam lima bab terdiri dari :
Bab satu : Pendahuluan yang
menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, defenisi operasional.
Bab dua : Landasan
teoritis yang pembahasan tentang : tujuan pendidikan matematika, prestasi belajar dan faktor-faktor
yang mempengaruhi, model pembelajaran kooperatif, kelebihan dan kekurangan
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe GI, materi luas
bangun datar.
Bab tiga : Metode
penelitian yang berisikan : populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan
teknik pengolahan data.
Bab empat : Hasil
penelitian yang berisi : analisis data dan tujuan terhadap hipotesis dan
pembahasan.
Bab lima : Penutup terdiri dari : kesimpulan dan saran.
No comments:
Post a Comment