2.8 Konsep Fluida Statis dalam Pembelajaran Fisika
2.8.1 Pengertian Fluida Statis
Dalam
fisika, fluida dapat diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Fluida mencakup zat cair dan gas, karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara yang dapat mengalir. Fluida
merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
Setiap hari kita menghirupnya, meminumnya, bahkan terapung atau tenggelam
didalamnya. Perbedaan zat cair dan gas terletak
pada kompresibilitasnya. Gas mudah dimampatkan, sedangkan zat cair tidak dapat dimampatkan. (Kanginan, 2006:228)
Mekanisme fluida terbagi dua
yaitu statika fluida dan dinamika fluida. Dalam statika fluida kita mempelajari
fluida yang ada dalam keadaan diam (tidak bergerak). Fluida yang diam disebut
fluida statis. Jika yang diamati adalah zat cair maka disebut hidrostatis.
1. Tekanan dalam fluida
Dalam ilmu fisika, tekanan diartikan sebagai gaya per
satuan luas, di mana arah gaya tegak lurus dengan luas permukaan. Secara
metematis, tekanan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
P = F / A
Keterangan: P = tekanan (N/m2
atau Pa)
F = gaya (N)
A = luas permukaan (m2)
1. Massa Jenis
Salah satu sifat dari suatu zat adalah kerapatan atau
massa jenisnya. Istilah lainnya adalah densitas (density). Kerapatan atau massa
jenis merupakan perbandingan massa terhadap volume zat.
Secara sistematis ditulis:
= m / V
Keterangan: = dibaca “rho”
atau massa jenis (kg/m3)
m = massa (kg)
V = volume (m3)
Satuan Sistem Internasional
untuk massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3).
2.8.2 Tekanan hidrostatis
Zat cair melakukan tekanan yang disebut tekanan
hirdostatis. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu
tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah, makin berat zat cair itu,
sehingga makin besar juga tekanan zat zat cair pada dasar wadahnya. Tekanan zat
cair yang hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut hidrostatis.
Tekanan hidrostatis zat cair (Ph) dengan massa
jenis pada kedalaman
h di rumuskan dengan:
Ph g h
Fluida (zat cair/gas) selalu
mengerjakan tekanan ke segala arah. Karena itu besar tekanan tidak memiliki
arah tertentu, sehingga tekanan termasuk besaran skalar. Berbeda dengan gaya
selalu memiliki arah tertentu, sehingga gaya termasuk besaran vektor.
Tekanan pada suatu titik tergantung pada tiga faktor:
1.
Kedalaman suatu titik dari permukaan
2.
Berat jenis zat cair
3.
Percepatan Grafitasi
2.8.3 Tekanan Gauge
Tekanan gauge adalah selisih antara tekanan yang tidak diketahui dengan
tekanan yang diukur oleh alat pengukur tekanan adalah tekanan gauge. Adapun
tekanan sesungguhnya disebut dengan tekanan mutlak.
P = Pgauge + Patm......................(2.4) (Kanginan,2006:85)
Keterangan : P
= tekanan mutlak (atm)
Pgauge
= tekanan gauge(atm)
Patm
= tekanan atmosfer (atm)
2.8.4 Tekanan Mutlak
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Pada tiap bagian atmosfer bekerja gaya tarik grafitasi. Makin kebawah, makin
berat lapisan udara yang diatasnya. Oleh karena itu, makain rendah suatu
tempat, makin tinggi tekanan atmosfernya.
Tekanan mutlak pada kedalaman h dirumuskan:
P = Po
+ gh......................(2.5) (Kanginan,2006:89)
Keterangan : P
= tekanan mutlak (pa)
Po
= tekanan udara luar (pa)
= massa jenis zat cair (kglm3)
g
= percepatan grefitasi (mls2)
h = ketinggian zat cair (m)
2.8.5 Hukum Pokok Hidrostatis
Semua titik yang terletak pada bidang datar yang sana
didalam zat cair yang sejenis memiliki
tekanan (mutlak) yang sama. Pernyataan ini yang disebut sebagai hukum pokok
hidrostatika
No comments:
Post a Comment