Sunday 15 November 2015

BAB I Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT


1.1  Latar Belakang Masalah
            Pendidikan adalah suatu hal yang  tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Melalui  pendidikan  manusia   dapat  merubah  tingkah  laku  dan mengembangkan kepribadian serta meningkatkan taraf kehidupan suatu  bangsa. Maju  mundurnya  pembangunan  sangat  terkait  dengan  kualitas  sumber  manusia yang mampu memecahkan atau menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Salah satu tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah bagaimana cara untuk mentrasfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sehingga siswa mampu menguasai dan memahami apa yang diajarkan oleh gurunya.
Kegiatan belajar mengajar saat ini umumnya berjalan kurang efektif. Hal ini disebabkan karena kurangnya variasi cara mengajar guru dari berbagai bidang studi, terutama bidang study fisika. Pada umumnya guru mengajar materi fisika dengan menggunakan metode ceramah dan mencatat di papan tulis, sehingga pelajaran fisika dirasakan siswa menjadi sangat monoton dan pada akhirnya kurang diminati. Oleh karena itu penggunaan model pembelajaran yang tepat sangat diperlukan supaya pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih optimal.
1
 
            Salah satu model pembelajaran aktif dapat dikembangkan dalam pembelajaran fisika adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini bertujuan memotivasi siswa agar dapat saling membantu dalam memecahkan masalah dalam belajar. Dengan pembelajaran kooperatif siswa merasa saling membutuhkan, sehingga aktif membantu teman sesama anggota kelompok dalam memecahkan suatu permasalahan. Interaksi kooperatif menuntut setiap anggota kelompok untuk melakukan dialog tidak hanya dengan guru tetapi juga dengan sesamanya, dengan demikian siswa sendiri yang menjadi sumber belajar bagi sesamanya. Oleh karena itu dengan menggunakan metode kooperatif siswa akan lebih termotivasi, lebih aktif dan kreatif serta memudahkannya dalam belajar karena disesuaikan dengan keinginannya. Selain itu suasana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini akan menjadi lebih hidup dan terhindar dari kondisi belajar yang vakum dan membosankan.
Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di SMA N 1 Gandapura menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa sangat rendah, kurikulum yang digunakan KTSP, namun kegiatan belajar masih berpusat pada guru dengan menggunakan pendekatan konvensional.  Metode pembelajaran konvensional disini  yakni metode ceramah. Metode tersebut pada dasarnya mentransfer pengetahuan secara utuh pada siswa. Meskipun dianggap baik tetapi pada kenyataannya sering membuat siswa kurang berkembang karena pembelajaran yang hanya terfokus pada guru. Kurang tepatnya pemilihan metode pembelajaran yang sering ditambah dengan kurangnya motivasi belajar siswa memungkinkan tidak adanya pembelajaran yang membekas pada diri siswa, sehingga prestasi belajar siswa tidak maksimal.
 Pada pembelajaran fisika hendaknya digunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi, seorang pendidik harus jeli dalam memilih suatu metode yang akan diterapkan, misalnya dalam pokok bahasan fluida statis, disana terdapat banyak penerapan rumus sehingga diperlukan pemecahan soal secara bersama-sama. Disamping itu terkadang siswa mengalami kesulitan dalam  menggunakan rumus dan tidak berani bertanya pada guru, oleh karenanya sebagai alternatif pilihan dalam mengajar pokok bahasan fluida statis dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT.  
            Pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together), yaitu model pembelajaran ini siswa lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT ini siswa dalam kelompok diberi nomor yang berbeda. Setiap siswa dibebankan untuk menyelesaikan soal yang sesuai dengan nomor anggota mereka. Tetapi pada umumnya mereka harus mampu mengetahui dan menyelesaikan semua soal yang ada dalam LKS.   
            Berdasarkan uraian di atas, untuk mencapai keberhasilan siswa terutama alam pelajaran fisika, penulis tertarik melakukan suatu penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Konsep Fluida Statis Terhadap Kelas XI SMA Negeri 1 Gandapura
1.2  Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1.     Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep fluida statis di kelas XI SMA Negeri I Gandapura?
2.    Bagaimanakah aktifitas guru dan siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep fluida statis di kelas XI SMA Negeri I Gandapura?
3.     Bagaimana respon siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep fluida statis di kelas XI SMA Negeri I Gandapura?
1.3  Tujuan Penelitian
 Tujuan penelitian ini adalah
1.        Untuk mengetahui bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep fluida statis terhadap siswa kelas XI SMA Negeri I Gandapura.
2.        Untuk mengetahui bagaimana aktifitas guru dan siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep fluida statis di kelas XI SMA Negeri I Gandapura.
3          Untuk mengetahui bagaimana respon siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep fluida statis di kelas XI SMA Negeri I Gandapura.

  1.4  Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini di harapkan:
1.        Bagi Siswa, dapat menemukan model pembelajaran yang tepat serta dapat membangkitkan minat belajar siswa pada pembelajaran fisika sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.  
2.        Bagi Guru, pembelajaran ini dapat diterapkan pada pokok bahasan fluida dan pokok bahasan yang lain yang sesuai pada pelajaran fisika.
3.        Bagi sekolah, pembelajaran model ini dapat diterapkan pada semua bidang-bidang studi tidak hanya bidang studi fisika saja dengan materi tertentu.
4.      Bagi peneliti, model pembelajaran ini dapat diteliti untuk pokok-pokok bahasan yang lain di masa yang akan datang.

1.5 Hipotesis Tindakan
       Hipotesis penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered head Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar fisika pada konsep fluida statis siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Gandapura.
1.6  Definisi Operasional
Untuk mempermudah pemahaman isi karya tulis ini, maka di definisikan istilah-istilah penting yang menjadi pokok bahasan utama dalam karya tulis ini, yaitu:
1.        Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman bagi perangcang pembelajaran, dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Abuddin,2009;259).
2.        Pembelajaran kooperatif adalah strategi dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jikasalah satu teman dalam sekelompok belum menguasai bahan pembelajaran (Mohammad Nur,2005; 1-2).
3.        Metode NHT (Numbered Head Together) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif, di mana guru mengambil inisiatif dan mempertahankan anak didik dalam mereview bahan yang tercakup dalam pembelajaran fisika dan memeriksa serta mengecek pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut, sebagai pengganti bertanya langsung kepada seluruh kelas. Prosesnya ada empat langkah yaitu pernomoran (numbering), pengajuan pertanyaan (Questioning), berpikir bersama (Head together), dan pemberian jawaban (answering).  
4.        Prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar (Purwadarminta, dalam Dasianto,2008).
5.        Fluida merupakan zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk yaitu berupa cairan dan gas. Pokok bahasan fluida merupakan materi yang diajarkan pada kelas XI SMA pada semester genap.
6.        Fluida statis adalah bagian mekanika fluida yang mempelajari pengaruh gaya dan tekanan pada zat cair dan gas yang diam (Kanginan,2006;80).
1.7 Organisasi Laporan Penelitian 
            Laporan ini ditulis dalam lima bab dengan perincian sebagai berikut :
Bab I   :   Bab pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional dan organisasi laporan penelitian.
Bab II :    Bab landasan teoritis yang berhubungan dengan penelitian
Bab III     :       Bab metodelogi penelitian yang berisikan pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, penegecekan keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.
Bab IV     :       Bab paparan dan hasil penelitian yang berisikan gambaran umum lokasi penelitian, pelaksanaan tindakan, hasil penelitian dan pembahasan.
Bab V  :   Bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran

No comments:

Post a Comment