1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan
adalah suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Melalui
pendidikan manusia dapat
merubah tingkah laku
dan mengembangkan kepribadian serta meningkatkan taraf kehidupan suatu bangsa. Maju
mundurnya pembangunan sangat
terkait dengan kualitas
sumber manusia yang mampu
memecahkan atau menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Salah satu tugas
dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah bagaimana cara untuk mentrasfer
ilmu pengetahuan kepada siswa, sehingga siswa mampu menguasai dan memahami apa
yang diajarkan oleh gurunya.
Kegiatan belajar
mengajar saat ini umumnya berjalan kurang efektif. Hal ini disebabkan karena
kurangnya variasi cara mengajar guru dari berbagai bidang studi, terutama
bidang study fisika. Pada umumnya guru mengajar materi fisika dengan
menggunakan metode ceramah dan mencatat di papan tulis, sehingga pelajaran
fisika dirasakan siswa menjadi sangat monoton dan pada akhirnya kurang
diminati. Oleh karena itu penggunaan model pembelajaran yang tepat sangat
diperlukan supaya pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih optimal.
|
Salah
satu model pembelajaran aktif dapat dikembangkan dalam pembelajaran fisika
adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini bertujuan
memotivasi siswa agar dapat saling membantu dalam memecahkan masalah dalam
belajar. Dengan pembelajaran kooperatif siswa merasa saling membutuhkan,
sehingga aktif membantu teman sesama anggota kelompok dalam memecahkan suatu
permasalahan. Interaksi kooperatif menuntut setiap anggota kelompok untuk
melakukan dialog tidak hanya dengan guru tetapi juga dengan sesamanya, dengan
demikian siswa sendiri yang menjadi sumber belajar bagi sesamanya. Oleh karena
itu dengan menggunakan metode kooperatif siswa akan lebih termotivasi, lebih
aktif dan kreatif serta memudahkannya dalam belajar karena disesuaikan dengan
keinginannya. Selain itu suasana pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran ini akan menjadi lebih hidup dan terhindar dari kondisi belajar
yang vakum dan membosankan.
Berdasarkan observasi yang telah peneliti
lakukan di SMA N 1 Gandapura
menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa sangat rendah, kurikulum yang
digunakan KTSP, namun kegiatan belajar masih berpusat pada guru dengan
menggunakan pendekatan konvensional. Metode
pembelajaran konvensional disini yakni metode
ceramah. Metode tersebut pada
dasarnya mentransfer pengetahuan secara utuh pada siswa. Meskipun dianggap baik
tetapi pada kenyataannya sering membuat siswa kurang berkembang karena
pembelajaran yang hanya terfokus pada guru. Kurang tepatnya pemilihan metode
pembelajaran yang sering ditambah dengan kurangnya motivasi belajar siswa
memungkinkan tidak adanya pembelajaran yang membekas pada diri siswa, sehingga
prestasi belajar siswa tidak maksimal.
Pada
pembelajaran fisika hendaknya digunakan metode pembelajaran yang sesuai
dengan materi, seorang pendidik
harus jeli
dalam memilih
suatu metode yang akan diterapkan, misalnya dalam pokok bahasan fluida statis, disana
terdapat banyak penerapan rumus sehingga diperlukan pemecahan soal secara
bersama-sama. Disamping itu terkadang siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan rumus dan tidak berani bertanya
pada guru, oleh karenanya sebagai alternatif pilihan dalam mengajar pokok bahasan fluida statis dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Pembelajaran
kooperatif terdiri dari beberapa tipe, salah satunya adalah pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together), yaitu model pembelajaran ini
siswa lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena dalam
pembelajaran kooperatif tipe NHT ini siswa dalam kelompok diberi nomor yang
berbeda. Setiap siswa dibebankan untuk menyelesaikan soal yang sesuai dengan
nomor anggota mereka. Tetapi pada umumnya mereka harus mampu mengetahui dan
menyelesaikan semua soal yang ada dalam LKS.
Berdasarkan uraian di atas, untuk
mencapai keberhasilan siswa terutama alam pelajaran fisika, penulis tertarik
melakukan suatu penelitian yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT Pada Konsep Fluida Statis
Terhadap Kelas XI SMA Negeri
1 Gandapura”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada konsep fluida statis di kelas XI SMA Negeri
I Gandapura?
2. Bagaimanakah aktifitas guru dan siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep
fluida statis di kelas XI SMA Negeri
I Gandapura?
3. Bagaimana
respon siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada
konsep fluida
statis di kelas XI SMA Negeri I Gandapura?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1.
Untuk mengetahui
bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep fluida statis terhadap siswa kelas
XI SMA Negeri I Gandapura.
2.
Untuk mengetahui
bagaimana aktifitas guru dan siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada konsep fluida statis di kelas XI SMA Negeri
I Gandapura.
3
Untuk mengetahui
bagaimana respon siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT pada konsep fluida statis di kelas XI SMA Negeri I Gandapura.
1.4 Manfaat
Penelitian
Dari penelitian ini di harapkan:
1.
Bagi Siswa, dapat
menemukan model pembelajaran yang tepat serta dapat
membangkitkan minat belajar siswa pada pembelajaran fisika sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.
Bagi Guru,
pembelajaran ini dapat
diterapkan pada pokok bahasan fluida dan pokok bahasan yang lain yang sesuai
pada pelajaran fisika.
3.
Bagi sekolah,
pembelajaran model ini dapat diterapkan pada semua bidang-bidang studi tidak
hanya bidang studi fisika saja dengan materi tertentu.
4. Bagi peneliti, model
pembelajaran ini dapat diteliti untuk pokok-pokok bahasan yang lain di masa
yang akan datang.
1.5
Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian ini adalah
penerapan model pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered head Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar
fisika pada konsep fluida statis siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Gandapura.
1.6
Definisi Operasional
Untuk mempermudah
pemahaman isi karya tulis ini, maka di definisikan istilah-istilah penting yang
menjadi pokok bahasan utama dalam karya tulis ini, yaitu:
1.
Model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman bagi perangcang pembelajaran, dan
para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Abuddin,2009;259).
2.
Pembelajaran kooperatif
adalah strategi dimana siswa belajar dalam kelompok kecil
yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu
bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jikasalah satu teman dalam sekelompok
belum menguasai bahan pembelajaran (Mohammad Nur,2005; 1-2).
3.
Metode NHT (Numbered Head
Together) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif, di mana guru
mengambil inisiatif dan mempertahankan anak didik dalam mereview bahan yang
tercakup dalam pembelajaran fisika dan memeriksa serta mengecek pemahaman
mereka mengenai isi pelajaran tersebut, sebagai pengganti bertanya langsung kepada
seluruh kelas. Prosesnya ada empat langkah yaitu pernomoran (numbering),
pengajuan pertanyaan (Questioning), berpikir bersama (Head together), dan
pemberian jawaban (answering).
4.
Prestasi belajar
adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar
(Purwadarminta, dalam Dasianto,2008).
5.
Fluida merupakan zat
yang tidak dapat menahan perubahan bentuk yaitu berupa cairan dan gas. Pokok
bahasan fluida merupakan materi yang diajarkan pada kelas XI SMA pada semester
genap.
6.
Fluida statis
adalah bagian mekanika fluida yang mempelajari pengaruh gaya dan tekanan pada
zat cair dan gas yang diam (Kanginan,2006;80).
1.7 Organisasi
Laporan Penelitian
Laporan
ini ditulis dalam lima bab dengan perincian sebagai berikut :
Bab I : Bab pendahuluan yang berisikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis
tindakan, definisi operasional dan organisasi laporan penelitian.
Bab II : Bab
landasan teoritis yang berhubungan dengan penelitian
Bab III : Bab metodelogi penelitian yang berisikan
pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data,
penegecekan keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.
Bab IV : Bab paparan dan hasil penelitian yang
berisikan gambaran umum lokasi penelitian, pelaksanaan tindakan, hasil
penelitian dan pembahasan.
Bab V : Bab penutup yang berisikan kesimpulan dan
saran
No comments:
Post a Comment